Kerumitan Anak Laki-Laki

Dalam Pepatah Guru, Mr.Casson menulis tentang kerumitan dunia anak laki-laki. “Menilai dari pengalaman saya sendiri, anak laki-laki memiliki dunia sendiri, dunia yang dibuatnya untuk diri sendiri. Guru ataupun pelajaran, tidak diterima didunianya. Dunia anak laki-laki memiliki standar, peristiwa aturan, isu dan opini publiknya sendiri”.

“Kendati mereka memilki Guru dan Orang Tua, anak laki-laki tetap setia pada dunia sendiri. Mereka menaati peraturan yang dibuatnya, walaupun aturan itu sama sekali berbeda dengan yang diajarkan di ramah ataupun di sekolah.  Mereka tetap merasa gembira walaupun menderita, karena tidak dipahami orang dewasa, dibandingkan melakukan pelanggaran kepada aturan mereka sendiri”.

“Aturan dari Guru, secara langsung menginginkan keamanan, ketenangan dan kepantasan. Aturan yang dimiliki anak laki-laki, justru sebaliknya. Mereka menginginkan keramaian, tantangan dan kehebohan”.

“Kesenangan, perkelahian dan makan adalah tiga bagian yang tidak terpisahkan dari dunia anak laki-laki. Ini merupakan hal yang mendasar. Hal-hal inilah yang benar-benar ditekuni  mereka dan sama sekali tidak berhubungan dengan Guru ataupun Buku Pelajaran”.

Jadi, tujuan dari pendidikan adalah untuk menghilangkan bawaan alami laki-laki, untuk menghukum dan menghancurkan semua ciri khas mereka. Maka, tak ada kata yang perlu diucapkan, untuk menentang metode pendidikan di kebanyakan sekolah”. Biarkan pertarungan antara aturan Guru dan anak laki-laki berlangsung.

Masih mau dipusingkan dengan anak laki-laki??? Dan tugas apakah yang lebih mulia dari seorang Guru sejati?? maka, pandulah mereka dengan “lapang dada”.

Artikel ini telah dimuat sebelumnya di https://newpandu.wordpress.com/bina-pramuka/kerumitan-dunia-anak-laki-laki/

Sumber :

Baden Powell, “Aids to Scoutmastership”, Hal.31, Penerbit: Pustaka Tunasmedia Gerakan Pramuka, 2008

Comments

Popular posts from this blog

Arti lambang Badge Jawa Tengah

Arti Logo Dewi Sartika